MERAUKE, berita80.com – Sembilan marga pemilik kebun plasma sawit di Merauke meminta dukungan kepada Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo terkait pengelolaan kebun plasma sawit dibawah naungan koperasi yang dikelola masyarakat adat.
Sembilan marga tersebut yakni, marga Koula, Maikuin, Gakwin, Doikuin, Mahuze, Hahuze Milafo, Kaize dan Basik-basik.
Adapun permintaan Mereka,; (1). Sembilan marga yang tergabung dalam koperasi Inggyash Ghuzzi berharap memiliki kebun sawit sendiri, tidak hanya menjadi penonton diatas tanah sendiri. (2). Kebun plasma yang dijanijikan seluas 4.600 hektar belum mendapat ijin dari pemerintah pusat. (3). Lahan tersebut akan dijadikan HGU milik koperasi, karena masih menunggu persetujuan dari mentri. (4). Minta secepatnya ijin koperasi, sehingga koperasi dapat menjalankan fungsinya. (5). Koperasi mengajak PT. Bina Papua Luhurkarya sebagai mendamping dalam pembangunan kebun plasma. (6) . Koperais telah MoU dengan PT. Bina Papua Luhurkarya untuk dampinggi koperasi dalam menjalankan program perkebunan plasma milik sembilan marga. (7). Meminta dukungan gubernur untuk lelancaran kebun plasma dan (8) .Sehubungan dengan adanya program pemerintah pusat terkait koperasi merah putih, meminta bantuan modal dan kendaraan operasional.
Aspirasi meminta dukungan gubernur itu dibacakan langsung oleh Ketua Koperasi Inggyash Ghuzzi Richard Nosai Koula, saat rapat bersama gubernur Papua Selatan, Jumat (2/5/2025).
Richard mengaku, sejak tahun 2016 masyarakat pemilik hak ulayat telah berjuang untuk mendapatkan hak kepemilikan perkebunan plasma sawit yang saat itu dikelola oleh PT. Papua Agro Letari (PAL) sebagai pemegang Hak Guna Usaha (HGU).
” Atas perjuangan itu kami telah mendapatkan hak kami melalui perkebunan plasma sawit seluas 4.600 hektar yang saat ini dikelola oleh koperasi adat,” ujarnya.
PT. PAL sendiri menggelola perkebunan sawit berdasarkan HGU seluas 20 ribu hektar. Hanya saja dari 20 ribu hektar itu, sekitar 4.600 hektar tengah dialihkan menjadi perkebunan plasma sawit milik sembilan marga yang dikelola oleh koperasi adat Inggyash Ghuzzi
Gubernur Apolo Safanpo memberikan apresiasi atas ketekunan masyarakat yang tidak menyerah memperjuangkan hak meraka.(ab)