Tak Kunjung Cair, UMKM Pertanyakan Bantuan Modal Usaha Program Diaspora, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan

Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan Soleman Jambormias saat memberikan bantuan kepada pelaku usaha UMKM di Merauke

MERAUKE, berita80.com – Bantuan usaha tak kunjung cair hingga akhir tahun 2024, penerima modal bantuan Usaha Migro, Kecil dan Menengah (UMKM) di tiga kabupaten mempertanyakan keseriusan Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan dalam memberikan bantuan usaha terebut.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Mappi Cristian Manuhuttu menjelaskan, penerima bantuan modal usaha di Kabupaten Mappi mempertanyakan keseriusan pemprov Papua Selatan dalam meberikan bantuan modal usaha.

“Penerima bantuan ini selalu ke kantor kami menanyakan bantuan modal usaha seperti yang dijanjikan Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan.” Ujarnya kepada media ini melalui sambungan telepon seluler.

Ia menambahkan, ada sekitar 20 UMKM Orang Asli Papua (OAP) di Kabupaten Mappi yang dijanjikan menerima bantuan dana tersebut sebesar Rp 10.000.000.

Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Asmat Danisius Jamlean. “Iya di Asmat yang menerima bantuan itu sebanyak 20 orang, dan informasinya akan dikirim lewat rekening masing-masing sejak bulan Oktober, namun sampai akhir tahun 2024 para UMKM belum menerima bantuan itu.” ujar Danisius

Danisius bilang, penerima bantuan di Asmat telah memenuhi persyaratan adminidstrasi. Mereka ini, tambah Danisius setiap hari ke kantor Pariwisata Asmat menanyakan bantuan yang dijanjikan Pemprov Papua Selatan tersebut.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Selatan Soleman Jambormias menegaskan, keterlambatan bantuan usaha dana kepada UMKM OAP di tiga kabupaten, karena proses ferivikasi data penerima. Selain itu, belum dapat diserahkan karena bertepatan dengan akhir tahun. Diakuatirkan, bantuan itu digunakan untuk keperluan akhir tahun bukan untuk peruntukannya.

Ia bilang, anggaran bantuan tersebut sudah ada, hanya tinggal diserahkan secara langsung ke penerima. Hal ini dilakukan agar pemberian bantuan tepat sasaran.

“Memang untuk tiga kabupaten lain ada keterlambatan, itu karena kita melakukan ferivikasi data, sebab ada temuan di data awal jika penerima bantuan ada yang ASN, ada juga pasangan suami istri, nah ini yang kita tidak mau. Tetapi kalau anggarannya sudah ada tinggal diserahkan langsung ke masing-masing penerima,” ujarnya.

Ia menambahkan, seperti adanya ASN yang menerima bantuan ini ditemukan di Merauke. Ada sekitar 10 orang yang dikembalikan dari 28 orang yang terdaftar sebagai penrima bantuan.

“Untuk Kabupaten Merauke sudah kita serahkan Desember kamarin, itu kita serahkan untuk 18 orang, yang sisanya akan di kembalikan ke kas negara atau kita minta kebijakan dari gubernur atau sekda apakah bisa ganti penerima. Kalau tidak bisa diganti penerimanya berarti di kembalikan ke kas negara.” ujarnya

Dijelaskan Jambormias, penyerahan bantuan UMKM itu nantinya dilakukan secara langsung ke penerima, tidak melalui nomor rekening.

“Rencananya kita akan bagikan di awal bulan Januari 2025. Itu dibagi mulai dari Boven Digoel, selanjutnya Mappi, dan terakhir di Asmat. Dana itu kita serahkan langsung ke daerah masing-masing penerima supaya kita mengetahui orang-orangnya langsung.” tuturnya.

Solemen Jambormias bilang, bantuan dana usaha bagi UMKM OAP ini bersumber dari dana Otsus tahun 2024. Bantuan ini diperuntuhkan kepada 30 orang pelaku usaha di setiap daerah.

“Jadi tidak benar masing-masing daerah itu 20 orang yang menerima bantuan dana ini. Berdasarkan SK Gubernur yang diterima per Desember 2024, itu yang menerima sebanyak 30 orang per daerah,” tegasnya. (AB)

Pos terkait