MERAUKE, berita80.com – Korem 174/ Anim Ti Waninggap (ATW) Merauke naik status menjadi Kodam XXIII Papua Selatan.
Kodam XXIII Papua Selatan diperkuat tiga batalyon, yakni Batalyon 801 bermarkas di Distrik Kurik, Merauke. Lalu, ada Batalyon 802 bermarkas di Kebun Coklat, Distrik Tanah Miring, Merauke dan Batalyon 803 bermarkas di Kabupaten Boven Digoel.
Danrem 174/ATW Brigjen TNI Andy Setyawan mengatakan, tiga batalyon ini diisi sembilan kompi. Dimana, ada kompi senapan dan kompi teritori pembangunan.
Kompi teritori pembangunan , kata Andy, antaranya, kompi pertanian, kompi peternakan, kompi perkebunan, kompi perikanan dan kompi seni.
“Dikarenakan Kodam XXIII Papua Selatan belum terbentuk, maka tiga batalyon ini sementara masih di bawah Kodam XVII/ Cendrawasih,” ungkap .
Kompi Pertanian Turun Tangan Garap 1300 Hektar Lahan Pertanian Milik Masyarakat Papua
Sekitar 250 Personil TNI AD Kompi Pertanian dari Batalyon 803 dilibatkan untuk membuka lahan tidur di daerah Serapuh, Distrik Samangga.
Dandim 1707/ Merauke Letkol Inf. Johny Nofriady mengatakan, program optimalisasi lahan atau disebut Oplah dilakukan sejak akhir tahun 2024 lalu. Pembukaan lahan yang di klaim tak di fungsikan itu melibatkan 250 personil TNI AD.
Personil TNI yang dilibatkan, ungkap Andy untuk melakukan pendampingan kepada masyarakat asli Papua yang memilik lahan di kawasan sentra pangan.
“Selama 10 tahun ini kan lahan mereka tidak dikelola, untuk itu kita membantu membuka lahan. Kita merubah manset masyarakat dari petani tradisional menjadi petani moderen, dan untuk merubah manset ini sangat berat, butuh kesabaran”. ujarnya.
Sementara, salah satu petani Papua Yohanis Yandi Gebze mengatakan, warga kampung urump optimis dengan program optimalisasi lahan yang dibantu sagtas pangan TNI AD dapat meningkatkan produksi padi.
Yohanis menambahkan, jika sebelum hanya mampu mengelolah 4-5 hektar lahan padi. Kali ini bisa mengelolah hingga 30 hektar lebih
” Ini semua atas bantuan satgas pangan, mulai dari pembongkaran lahan, hingga sampai penanaman,” ujarnya.
Yohanis meminta pinpinan TNI AD, agar tidak memindahkan satgas pangan ke daerah lain. Alasanya, satgas pangan telah banyak membantu warganya, asli papua untuk bercocok tanam.
“Kami minta ke pimpintan TNI agar satgas pangan ini tetap di kampung kami,, karena mereka banyak membantu kami,” ujarnya. (AB)