MERAUKE, Berita80.com – KPU Merauke melaksanakan rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara Pilkada serentak 2024. Rapat pleno yang digelar selama tiga hari mulai tanggal 4-6 Desember 2024, KPU Merauke mengumumkan pasangan calon peraih suara tertinggi dalam Pilkada Merauke dan Pilkada Gubernur Papua Selatan.
Hasilnya, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Merauke nomor urut 4 Yoseph Bladib Gebze – Fauzun Hinaya meraih suara tertinggi sebanyak 45,159 suara. Disusul pasangan nomor urut 3 Hendrikus Mahuze – H. Riduwan meraih 36, 768 suara. Di peringkat ke tiga, pasangan nomor urut 2 Kristian Gebze – Kusmanto meraih 24,246 suara, serta peraih suara terendah pasangan nomor urut 1 Guntur Ohoiwutun – Prayogo yang meraih 8,440 suara.
Ketua KPUD Merauke Rosina Kebubun mengatakan, rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara pemilihan Bupati Merauke telah ditetapkan dan disahkan. Pasangan nomor urut 4 Yoseph Bladib Gebze – Fauzun Hinaya meraih suara tertinggi sebanyak 45,159 suara.

“Bagi pasangan calon lain yang tidak menerima hasil pleno KPU dapat mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK), paling lama tiga hari usai rapat pleno rekapitulasi,” ujar Rosina.
Partisipasi Pemilih di Kabupaten Merauke Menurun
Ketua KPU Merauke Rosina Kebubun bilang, partisipasi pemilih pada Pilkada Merauke 2024 menurun dibandingkan partisipasi pemilihan legislatif dan presiden. Di Pilkada Merauke partisipasi pemilih mencapai 71 persen. Sementara, pastisipasi pemilih di pemilihan legislatif dan presiden mencapai 77 persen.
“Dari pengguna hak pilih dan DPT angkanya memang menurun, jika dibandingkan dengan angka pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden. Kalau pemilihan legislatif dan pilpres itu partisipasi mencapai 77 persen, sementara di Pilkada Merauke partisipasi mencapai 71 persen.” ujarnya.
Penurunan angka partisiapsi pemilih juga tidak terlepas dari perubahan jumlah DPT Merauke. Pada pemilihan legislatif dan presiden DPT Merauke sebanyak 162.942 pemilih, sementara di pilkada Merauke DPT naik menjadi 168, 107 pemilih
“Intinya kita sudah melakukan sosialisasi secara maksimal, namun semua kembali ke partisipasi. menurunya partisipasi karena adanya perpindahan penduduk yang tidak diikutsertakan dengan dokumen pindah domisili,” bebernya. (Dul)