MERAUKE, berita80.com – Anggota Komisi I DPR Papua Selatan meminta Korem 174/ ATW untuk proritaskan putra daerah dalam perekrutan TNI-AD.
Hal ini ditegaskan Sekretaris Komisi I Arie Soprapto, saat Komisi I DPR Papua Selatan melakukan kunjungan kerja (kunker) dengan Komandan Korem 174/ ATW di Makorem, Kamis (5//6/2025)
Kunjungan kerja tersebut, Komisi I DPR Papua Selatan ingin mengtahui keterlibatan putra daerah dalam perekrutan Tamtama maupun Bintara TNI AD.
Komandan Korem (Danrem) 174/ATW Brigjen TNI Andy Setyawan menegaskan, setiap tahun TNI terus melakukan perekrutan prajurit, baik Tamtama, Bintara mapun akademi militer. Putra -putri asli daerah terus mendapat proritas dalam perekrutan tersebut
“Keinginan saya melibatkan anak asli daerah sebanyak-banyaknya di kubu TNI”, ujarnya.
Hanya saja beber Andy, ada persoalan lain dalam prekrutan putra daerah. Dimana yang menjadi kendala selama ini adalah faktor kesehatan.
“Nah ini yang menjadi persoalan, banyak anak asli yang dalam tes jatuhnya di bagian kesehatan,” beber danrem
“Kalau dipersyaratan lain atau tes yang lain saya masih bisa tolelir atau membantu, tetapi kalau di kesehatan ini yang saya tidak bisa berbuat banyak,” ujarnya menambahkan.
Danrem memberikan usulan, jika DPR dan pemerintah provinsi bersepakat untuk membentuk karakter putra daerah sejak dini perlu di didik sebelum mengikuti tes casis. Minimal kata Andy, disetiap kabupaten mempunya wisma pindidikan basis militer menjelang perekrutan.
“Minimal sebelum 6 bulan sudah ada pendidikan pembinaan di tingkat kabupaten, sehingga pada saat pendaftaran anak-anak ini sudah punya dasar,,” ujarnya.
Andy melanjutkan, dirinya cukup bangga jika pada penerimaan casis TNI tahun ini keterlibatan putra daerah cukup banyak. Namun, hal ini belum memuaskan.
” Tahun ini cukup banyak yang tes, ada 60 persen putra daerah. Tapi saya belum puas, mauanya rekrut sebanyak-banyaknya anak asli,” tegasnya.
Usulan Dandrem pun disambut positif oleh anggota Komisi I DPR Papua Selatan. Sekretaris Komisi I Arie Suprapto mengatakan, usulan ini nantinya akan di bahas dengan pemerintah provinsi Papua Selatan.
“Saya pikir usulan danrem ini sangat baik. Kita akan usulkan ke pemerintah provinsi, dari sisi teknisnya nanti seperti apa, sehingga bisa berjalan disetiap kabupaten,” ujarnya. (Ab)