Berikan Pelatihan dan Bantuan Usaha, Pemprov Papua Selatan Ingin Mama Papua Tumbuhkan Minat Wirausaha

Pemprov Papua Selatan memberikan pelatiham dan bantuan usaha bagi mama Papua

MERAUKE,berita80.com – Pemerintah Provinsi Papua Selatan berikan bantuan modal kepada kelompok usaha perempuan orang asli Papua (OAP).

Pemberian modal usaha itu setelah mama Papua usai mengikuti peningkatan kapasitas pelatihan kelompok usaha yang digelar oleh Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Provinsi Papua Selatan berlangsung di Gedung Bella Fiessta Merauke, Selasa (17/12/2024).

Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno saat mewakili Penjabat Gubernur Rudy Sufahriadi menyampaikan, momentum itu merupakan upaya khusus dan sangat penting dalam merumuskan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat asli Papua, khususnya perempuan asli Papua Selatan.

Selain itu juga wujud nyata dukungan pemerintah untuk memberikan ruang bagi perempuan khususnya kepada Orang Asli Papua (OAP) agar berperan aktif dalam pembangunan ekonomi melalui pengelolaan potensi lokal.

Agustinus menjelaskan, kebijakan afirmatif untuk Perempuan Papua Selatan sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Otonomi Khusus Tahun 2021, Pasal 38, 39 dan pasal 42.

“Melalui kegiatan pelatihan ini, kita harapkan perempuan Papua Selatan mampu meningkatkan kapasitasnya, mengelola usaha secara profesional, dan memanfaatkan potensi lokal seperti hasil bumi (pisang, nenas, ubi), maupun inovasi produk berbasis budaya lokal,”kata Agustinus.

Agustinus mengapresiasi usaha perempuan Papua, mama-mama Papua adalah tulang punggung keluarga dan masyarakat. Peran mereka sangat penting, baik sebagai pelaku usaha maupun agen perubahan.

” Kita juga menyadari tantangan yang dihadapi masyarakat Papua Selatan, seperti masih banyaknya keluarga yang hidup dalam keterbatasan. Kurangnya pengolahan sumber daya lokal menjadi produk bernilai tambah,”ujarnya.

Lanjut Agustinus, usaha-usaha produktif dan berkelanjutan seperti mengolah bahan lokal menjadi produk unggulan. Misalnya, keripik ubi, donat sagu, atau produk olahan lainnya. Menciptakan ciri khas produk Papua Selatan yang dapat menjadi daya tarik wisata, seperti gantungan kunci, hiasan budaya, atau oleh-oleh lokal.

“Kami berharap melalui pelatihan ini, peserta dapat mengelola modal dengan bijak dan produktif, meningkatkan kreativitas dalam mengembangkan produk usaha. Kemudian dapat memanfaatkan peluang pasar lokal dan nasional,”kata Agustinus.

Guritno mengatakan, pelatihan ini juga bertujuan mengubah paradigma masyarakat bahwa usaha bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga menjadi sumber pendapatan yang berkelanjutan.

“Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin. Diskusikan, bertanya, dan gali pengetahuan dari para narasumber. Jangan hanya mendengar, tetapi aplikasikan ilmu yang didapat dalam kehidupan sehari-hari,”ujarnya. (Redaksi)

Pos terkait